Motor Bertenaga Hidrogen, Inovasi Mahasiswa UPI yang Menjawab Tantangan Transportasi Bersih
Tekanan terhadap kualitas udara di kota besar semakin meningkat. Data ISPU menunjukkan bahwa sektor transportasi menyumbang porsi terbesar polusi, terutama dari kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel. Situasi ini membuat kebutuhan terhadap alternatif energi ramah lingkungan semakin mendesak.
Di tengah urgensi tersebut, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menghadirkan terobosan signifikan: motor sport bertenaga hidrogen bernama FCEV Jawara, sebuah prototipe yang dirancang untuk menunjukkan bahwa teknologi nol emisi dapat dikembangkan oleh talenta muda Indonesia dengan sumber daya lokal.
Latar Belakang dan Arah Pengembangan Motor Hidrogen UPI
Motor hidrogen bukan hal baru secara global, tetapi masih sangat jarang dikembangkan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Tim mahasiswa UPI melihat dua tantangan besar yang perlu dijawab: tingginya emisi karbon dan kebutuhan energi alternatif yang lebih murah serta berkelanjutan.
Dari riset awal, mereka mendapati bahwa hidrogen memiliki keunggulan besar dibanding baterai listrik, yaitu pengisian lebih cepat, daya jangkau lebih panjang, dan emisi nyaris nol. Dari sinilah konsep FCEV Jawara mulai digarap sebagai proyek unggulan kampus.
Riset dilakukan melalui kolaborasi antar-laboratorium FPTK UPI, termasuk laboratorium otomotif, kelistrikan, dan manufaktur. Pendekatan interdisipliner inilah yang membuat pengembangan prototipe berjalan cepat dan terukur sesuai standar pengujian kendaraan ringan.
Profil Tim Pengembang dan Teknologi yang Digunakan
FCEV Jawara digarap oleh sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI. Mereka bekerja di bawah supervisi dosen teknik otomotif dan memanfaatkan fasilitas kampus untuk seluruh tahap R&D.
Prototipe ini dirancang sebagai motor sport urban, dengan penekanan pada efisiensi bahan bakar serta kestabilan sistem fuel cell. Sekitar 80% komponennya berasal dari produk lokal, mulai dari sistem rangka, body, hingga komponen mekanik.
Teknologi inti motor ini meliputi:
-
Fuel Cell Hydrogen System, yang mengubah hidrogen menjadi energi listrik.
-
Tangki Hidrogen Bertekanan, dirancang dengan standar keamanan setingkat kendaraan riset kampus.
-
Motor Listrik Bertenaga Tinggi, yang menyalurkan energi ke roda secara langsung.
-
Sistem Kontrol Elektronik, termasuk monitoring digital dan sistem pemutusan arus otomatis.
Selain itu, tim juga mengintegrasikan perangkat modern seperti IoT Monitoring, GPS Tracker, dan RFID Security untuk mengejar standar kendaraan pintar.
Performa Teknis: Data dan Speksifikasi FCEV Jawara
Walaupun masih berupa prototipe, performa motor hidrogen ini cukup impresif untuk ukuran kendaraan eksperimen universitas. Beberapa capaian teknisnya antara lain:
-
Kecepatan maksimum mencapai 80 km/jam, stabil di kondisi trek datar.
-
Jarak tempuh hingga 428 km hanya dengan 2 liter hidrogen, berkat efisiensi konversi tinggi.
-
Torsi responsif, karena motor listrik menghasilkan tenaga instan tanpa jeda pembakaran.
-
Konsumsi energi sangat rendah dibanding motor listrik berbasis baterai dengan kapasitas serupa.
Fitur keselamatan yang dibenamkan, seperti Safety Cut-Off, memungkinkan sistem mematikan arus listrik ketika sensor mendeteksi anomali; hal ini menjadi standar penting pada kendaraan bertenaga hidrogen.
Selain itu, adanya Regenerative Braking membuat energi dari pengereman dikonversi kembali menjadi daya, membantu memperpanjang penggunaan dan efisiensi sistem fuel cell.
Proses Riset, Tantangan, dan Penyempurnaan Prototipe
Pengembangan FCEV Jawara dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari concept development, desain CAD, uji simulasi, pembuatan rangka, instalasi fuel cell, hingga uji coba lapangan.
Pada tahap awal, tim harus memastikan bahwa penyimpanan hidrogen berada dalam kondisi aman. Mereka merancang modul tangki bertekanan dengan sistem ventilasi khusus. Tantangan lain muncul dari integrasi fuel cell dengan motor listrik, karena efisiensi output harus stabil untuk berbagai beban jalan.
Selain kendala teknis, tim menghadapi tantangan non-teknis berupa ketersediaan komponen fuel cell yang masih terbatas di Indonesia, sehingga beberapa bagian harus dimodifikasi agar sesuai dengan komponen lokal.
Uji coba lapangan dilakukan beberapa kali di area kampus. Tim mencatat peningkatan performa dari setiap iterasi penyempurnaan, terutama pada sistem pendinginan fuel cell dan kestabilan distribusi daya.
Fitur Pintar dan Keunggulan Kompetitif
Untuk meningkatkan nilai guna, FCEV Jawara dilengkapi dengan fitur-fitur berbasis teknologi digital:
-
IoT Monitoring, yang memberikan data performa motor secara real-time melalui aplikasi.
-
GPS Tracker, memastikan motor dapat dipantau lokasinya setiap saat.
-
RFID Security, menambah lapisan keamanan terhadap risiko pencurian.
Integrasi teknologi digital ini membuat FCEV Jawara tidak hanya unggul dari sisi bahan bakar ramah lingkungan, tetapi juga dari sisi kepraktisan, keamanan, dan pengalaman pengguna.
Melalui kombinasi fuel cell dan fitur digital, motor ini memiliki daya tarik yang cukup kuat untuk dijadikan model kendaraan riset masa depan.
Dampak Lingkungan dan Potensi Pengembangan di Indonesia
Teknologi hidrogen menawarkan alternatif yang jauh lebih bersih dibanding bahan bakar fosil. Proses fuel cell tidak menghasilkan CO₂, CO, atau partikel polutan lain. Hanya uap air yang dikeluarkan ke udara.
Di Indonesia, potensi produksi hidrogen cukup besar berkat sumber biomassa, energi surya, serta gas alam. Jika ekosistem hidrogen dikembangkan secara nasional, kendaraan seperti FCEV Jawara dapat menjadi pionir dari teknologi transportasi yang lebih berkelanjutan.
Di sektor industri, motor hidrogen punya peluang besar dalam:
-
kendaraan patroli perkotaan,
-
kendaraan kampus,
-
armada operasional perusahaan,
-
hingga moda transportasi jarak menengah.
Namun, pengembangan skala besar memerlukan dukungan infrastruktur, terutama stasiun pengisian hidrogen dan kebijakan pemerintah yang mendukung riset energi baru terbarukan.
Prestasi dan Target Kompetisi Internasional
FCEV Jawara kini disiapkan untuk mengikuti Shell Eco-Marathon Asia and Middle East 2026, salah satu kompetisi kendaraan hemat energi paling bergengsi di dunia. Tim UPI akan turun di kategori Urban Concept – Hydrogen, bersaing dengan universitas-universitas besar dari Asia dan Timur Tengah.
Kompetisi ini menjadi langkah penting untuk membawa inovasi mahasiswa Indonesia ke panggung internasional. Selain menguji efisiensi energi, ajang ini juga menjadi sarana memperkenalkan kemampuan riset kampus Indonesia di bidang teknologi ramah lingkungan.
Mahasiswa berharap inovasi ini bisa menjadi pemicu lahirnya kendaraan hidrogen produksi nasional di masa mendatang, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan industri otomotif dan lembaga riset energi.

Posting Komentar